WEBINAR “MEMBANGUN DARI DESA” BERSAMA LAKOAT KUJAWAS
Sabtu, 7 Mei 2022, Tapalang Belajar Pohon Sagoe mengadakan webinar seri ke 2 Membangun dari desa dengan menghadirkan narasumber kak Dicky Senda sebagai Pendiri dari komunitas Lakoat Kujawas, Kegiatan Webinar berlangsung secara live di Yayasan Rumah Generasi.
Sekilas tentang kak Dicky Senda yang sehari-hari adalah penggiat yang bekerja dengan masyarakat adat Mollo. Mollo adalah tempat kelahiran kak Dicky Senda sekitar 3 jam perjalanan untuk menuju ke Mollo dari kota kupang-NTT , selesai menuntut ilmu di Jogjakarta, kak Dicky lebih memilih kembali ke Mollo karena mempunyai pemikiran baru setelah merantau, dari sekian waktu yang berjalan tidak ada yang berubah dari desanya, kenapa sistem pendidikan belum berubah? kenapa masalah di desa masih sama ? kenapa anak muda tidak diberi kesempatan untuk mengetahui tentang pengetahuan lokal? Pertanyaan ini yang mendorong kak Dicky merasa perlu melakukan sesuatu.
Menarik sekali dalam webinar kemarin Kak Dicky menceritakan tentang bagaimana memulai Lakoat Kujawas, yaitu dengan melakukan pendekatan pengetahuan adat, karena banyak nilai, etika, dogma, hukum yang tersimpan, tradisi tutur cerita,saga, dongeng, legenda yang dipakai sebagai refleksi untuk melihat kehidupan dalam konteks hari ini kemudian menggunakan pendekatan dengan media sosial karena dapat membangun gerakan literasi, preservasi budaya hingga promosi pangan lokal yang bisa terhubung dengan banyak relawan, aktivis, dll.
Apa yang dilakukan Lakoat Kujawas di Mollo? Sejauh ini mereka telah melakukan riset dan pengarsipan budaya mollo, membangun perpustakaan warga, ruang arsip, food lab, mereka juga menulis buku, membuat dokumentasi dan hasilnya dikembangkan menjadi model sekolah budaya, pameran arsip, kewirausahaan sosial, residensi kesenian, dll.
Selama 6 tahun perjalanan menjadi refleksi bagi komunitas Lakoat Kujawas, dan ternyata menurutnya seni budaya adalah alat dan pintu masuk untuk kolaborasi, kreasi, dan solidaritas menjadi tiga kata kunci penting dalam kerja seni budaya, anak juga harus dilibatkan menjadi partner untuk gerakan preservasi dan promosi seni budaya, kerja-kerja riset, pengarsipan dan menciptakan inovasi dan kreatifitas warga.
Bermanfaat sekali materinya, kita sebagai penggiat yang bekerja untuk kota dan pulau-pulau mempunyai pemahaman yang baru bahwa sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan dan dikembangkan dari kehidupan adat dan budaya suatu desa.
Terima kasih untuk Tapalang Belajar Pohon Sagoe Maluku yang telah melibatkan Rumah Generasi untuk memfasilitasi kegiatan yang dilakukan, inipun menjadi komitmen kami Rumah Generasi sebagai rumah untuk setiap orang bisa saling berbagi , meningkatkan kapasitas yang pada akhirnya dengan Pengetahuan itu bisa berdampak positif bagi setiap orang baik di Ambon atau pulau- pulau di Maluku.
Dan terima kasih kepada Kak Dicky Senda dan teman-teman dari Lakoat Kujawas yang memberikan waktu datang ke Ambon untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dan juga terima kasih untuk semua teman-teman komunitas yang terlibat dalam webinar kemarin. Sampai ketemu di webinar selanjutnya….