HAK KESEHATAN SEKSUAL REPRODUKSI DAN PERAN PERAN ORANG TUA/PENGASUH CHAMPION
”Seorang individu tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan akses HKSR-nya, karena akses terhadap hak-hak tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dilepas dari keberadaannya sebagai manusia itupun berlaku bagi anak/remaja dengan disabilitas dan kusta”
Rumah Generasi yang bekerja sama dengan NLR Indonesia untuk Program Body Talk (Hak Kesehatan Seksual Reproduksi untuk anak/remaja dengan disabilitas dan kusta)Rabu,28 September 2022 bertempat di Hotel Manise mengadakan “Pertemuan Orang Tua Champion’’ dengan menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan, khusus untuk materi Kesehatan Seksual Reproduksi, didalamnya terdapat diskusi dan berbagi pengalaman dengan guru,orang tua/pengasuh anak/remaja dengan disabilitas dan ternyata untuk isu kesehatan reproduksi masih belum komprehensif perlu adanya edukasi untuk anak sebagai penerima manfaat langsung maupun guru,orang/tua sebagai penerima manfaat tidak langsung.
Untuk kesehatan seksual reproduksi bukan hanya berbicara mengenai perkembangan fisik saja tapi perkembangan psikis dan juga sosial. Setiap anak/remaja mempunyai hak untuk menerima informasi kesehatan reproduksi dan seksual tanpa diskriminasi dan peran guru,orang/tua pengasuh sangat penting. Untuk itu lewat Program Body Talk tujuannya untuk memperkuat peran orang/tua pengasuh, membangun prespektif orang tua tentang anak dan orang muda dengan disabilitas/kusta, menjadikan orang/tua pengasuh sebagai champion dalam memotivasi, memastikan dukungan orang tua/pengasuh champions untuk isu HKSR kepada anak/orang muda dengan disabilitas dan kusta terimplementasi secara efektif.
Sudah saatnya anak mendapatkan Informasi Kesehatan Reproduksi bukan dari internet ataupun lingkungan yang bisa saja informasinya keliru, tapi mereka bisa mendapatkannya dari Orang tua/Pengasuh, karena kalau mereka sudah mengetahui hak mereka untuk menerima informasi yang benar mengenai tubuh mereka sendiri, mereka akan melakukan kewajiban untuk merawat,menjaga, serta membuat keputusan dengan benar.
Terima kasih untuk guru, orang tua,pengasuh yang hebat yang tetap berjuang dan mau belajar merawat anak/remaja dengan disabilitas dan kusta. Salam Inkusi!