Aksi Kolektif ”Workshop dan Launching H16KATP”.
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. Di Indononesia, sebagai institusi nasional hak asasi manusia, KOMNAS Perempuan menjadi inisiator kegiatan ini sejak tahun 2001.
Di Kota Ambon, Yayasan Walang Perempuan untuk pertama kalinya dipercaya sebagai inisiator pelaksanaan peluncuran kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KOMNAS HAM, Yayasan Walang Perempuan dan didanai oleh kedutaan Belanda. Kegiatan kampanye juga melibatkan berbagai organisasi masyarakat sipil, organisasi perempuan dan organisasi perempuan lintas agama. Kegiatan ini penting dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon. Menjadi penting kegiatan ini dilakukan di Kota Ambon mengingat Kota Ambon adalah ibukota Provinsi Maluku.
Olehnya, diadakan beberapa kegiatan Aksi Kolektif dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (K16HAKtP) diawali dengan ” Workshop dan Launching 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Hari HAM Internasional” dengan tema ”Kenali Hukumnya,Lindungi Korbannya”.
Kegiatan ini dilakukan pada 25 November 2023, di Hotel Marina Ambon dengan menghadirkan narasumber dari Perwakilan Komnas HAM RI, Yayasan Gasira , dan Kepala Dinas P3AMD yang membawakan materi mengenai Urgensi Pembentukan UPTD PPA Kota Ambon. Kegiatan ini juga melibatkan teman-teman disabilitas yang menjadi pengisi acara untuk penampilan pantonim dan tarian katreji dari SLB Negeri Kota Ambon.
Dari kegiatan ini, diharapkan adanya keterlibatan aktif dari berbagai pihak sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan serta adanya peningkatan pemahaman mengenai kekerasan berbasis gender sebagai isu Hak Asasi Manusia di Kota Ambon.